Inter Milan menjamu Arsenal dalam UEFA Champions League di Stadio Giuseppe Meazza, Arsenal tak berdaya karena pertahanan inter sangat tangguh.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena mempertemukan dua klub besar dengan kekuatan masing-masing. Namun, dalam laga tersebut, Arsenal yang lebih mendominasi permainan harus mengakui keunggulan Inter Milan dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal yang dicetak oleh Hakan Çalhanoglu melalui titik penalti menjadi penentu kemenangan tuan rumah. Artikel ini akan membahas kekuatan pertahanan Inter Milan yang menjadikan Arsenal tak berdaya di lapangan serta analisis tentang permainan kedua tim. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran INTERMILANO NEWS.
Kondisi Awal Pertandingan
Inter Milan memasuki pertandingan ini dengan semangat tinggi setelah melalui serangkaian pertandingan yang positif. Mereka belum pernah kalah dalam tiga pertandingan sebelumnya di fase grup Champions League, sementara Arsenal datang dengan catatan yang kurang stabil. Mikel Arteta, pelatih Arsenal, harus menghadapi tantangan tanpa beberapa pemain kunci, termasuk Declan Rice. Ketiadaan pemain-pemain penting ini mengharuskan Arteta mencari alternatif strategis untuk menghadapi lini pertahanan Inter yang kukuh.
Pertandingan dimulai dengan intensitas yang tinggi. Inter Milan langsung menciptakan peluang berbahaya ketika Denzel Dumfries hampir membuka skor di menit-menit awal dengan tendangannya yang mengenai mistar gawang. Arsenal, meskipun sedikit tertekan di awal, mulai menemukan ritme permainan dan mampu menguasai bola, namun perlu diingat bahwa penguasaan bola tidak selalu berkorelasi dengan menciptakan peluang emas untuk mencetak gol.
Permainan Defensif Inter Milan
Salah satu poin kunci dari kemenangan Inter Milan adalah performa defensif yang sangat solid. Lini belakang yang terdiri dari Yann Aurel Bisseck, Stefan de Vrij, dan Benjamin Pavard tampil luar biasa, mampu menciptakan enam blok dan 28 clearance sepanjang pertandingan, yang membuat Arsenal kesulitan menembus pertahanan mereka. Inter tercatat hanya melakukan tujuh percobaan tembakan dan tidak ada satu pun yang mengenai sasaran, namun mereka berhasil menjaga keunggulan dengan baik.
Selain itu, pelatih Simone Inzaghi menunjukkan kecerdikan dalam taktiknya. Setelah mencetak gol melalui penalti, Inter mengadopsi pendekatan pertahanan yang lebih dalam, duduk lebih dalam dan membiarkan Arsenal mendominasi penguasaan bola tanpa memberikan ruang bagi mereka untuk menciptakan peluang berbahaya. Ini membuktikan bahwa Inter memiliki strategi pertahanan yang komprehensif dan disiplin.
Baca Juga: Inzaghi Puji Kemenangan Inter Atas Arsenal
Kelemahan Arsenal dalam Menembus Pertahanan
Meskipun Arsenal mendominasi penguasaan bola hingga 62% dan mencatatkan 21 tembakan, banyak dari upaya tersebut yang tidak membuahkan hasil. Arsenal terasa kesulitan untuk menciptakan peluang berkualitas tinggi dan sering resorting to crosses. Memanfaatkan lebar lapangan namun dengan akurasi yang rendah.
Tingginya jumlah 46 umpan silang yang diluncurkan, termasuk set-piece, tidak mampu mengubah keadaan dan lemah dalam eksekusi. Kreativitas Arsenal terlihat semakin minim setelah kepergian Martin Ødegaard. Tanpa kehadirannya, Arsenal tidak memiliki gelandang pengatur serangan yang mampu menembus lini defensif lawan dengan umpan-umpan terukir.
Hal ini menyebabkan Arsenal kurang variatif dalam serangan dan membuat mereka mudah ditebak oleh pertahanan Inter yang terorganisir dengan baik. Penyerang seperti Kai Havertz dan Bukayo Saka memiliki kontribusi yang minim dalam menciptakan peluang. Yang semakin menambah kesulitan bagi Arsenal untuk menjebol gawang Inter.
Analisis Penalti dan Gol Inter
Gol yang dicetak oleh Hakan Çalhanoglu pada menit akhir babak pertama melalui penalti menjadi penentu pertandingan. Penalti tersebut diberikan setelah Mikel Merino dianggap melakukan handball, yang menjadi kontroversi di kalangan penggemar Arsenal. Banyak yang berpendapat bahwa keputusan itu tidak adil karena terjadi dalam situasi yang sangat di luar kontrol Merino. Çalhanoglu, yang merupakan eksekutor penalti handal, dengan tenang mengkonversi peluang menjadi gol dan membawa Inter memimpin di babak pertama.
Keputusan VAR tidak mengubah hasil, dan Arsenal harus berjuang untuk mengejar ketinggalan setelah jeda. Namun, meskipun mereka mampu meningkatkan intensitas dan frekuensi serangan, ketangguhan dan ketepatan sistem pertahanan Inter menjadikan semua upaya mereka sia-sia.
Respon Arsenal di Babak Kedua
Di babak kedua, Arsenal meningkatkan tekanan dengan menggantikan beberapa pemain dan menerapkan strategi serangan yang lebih agresif. Mereka tampak lebih berkomitmen untuk mencari gol penyama. Gabriel Jesus masuk sebagai faktor baru di lini depan, memberikan dinamika baru kepada serangan Arsenal. Namun, meskipun memiliki beberapa peluang yang menjanjikan, Arsenal gagal mengonversi peluang tersebut menjadi gol.
Kedalaman skuad dan keinginan untuk memecah kebuntuan tidak menjadikan Arsenal berhasil. Kiper Inter, Yann Sommer, melakukan beberapa penyelamatan penting untuk menjaga gawangnya tetap aman. Kombinasi disiplin dan fisik defensif para pemain Inter menjadi faktor utama keberhasilan mereka dalam menahan serangan Arsenal. Di sisi lain, Arsenal perlu merevisi pendekatan dan strategi mereka agar bisa lebih efektif dalam menyelesaikan peluang di pertandingan-pertandingan mendatang.
Kesimpulan
Kekalahan ini membawa Arsenal keluar dari jalur positif mereka di Champions League dan harus kembali pada drawing board untuk menganalisis kekurangan yang mereka miliki. Pelatih Arteta pasti akan memikirkan kembali pendekatan tim. Terutama dalam hal kreativitas di lini tengah. Keberhasilan Inter dalam menahan serangan Arsenal menunjukkan bahwa strategi pertahanan yang baik bisa menjadi kunci untuk menghadapi serangan tim yang lebih dominan.
Bagi Inter Milan, kemenangan ini adalah pertanda baik bagi mereka dalam perjalanan mereka di Liga Champions. Dengan 10 poin dari empat pertandingan dan lini pertahanan yang kukuh, mereka menegaskan diri sebagai salah satu favorit dalam kompetisi ini musim ini. Memperoleh kepercayaan diri dari performa defensif mereka yang solid, Inter kini untuk bersiap menghadapi laga-laga dalam kompetisi domestik dan Eropa dengan optimisme menjalani sisa musim.
Kedua tim menghadapi tantangan di depan. Arsenal perlu segera menemukan formula yang tepat untuk kebangkitan, sementara Inter harus tetap fokus dan mempertahankan performa puncak mereka dalam setiap laga yang akan datang. Simak terus jangan sampai ketinggalan untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola menarik lainya hanya dengan klik Liga Italia.